Reggae Blog's
Blog musik reggae
Senin, 25 Februari 2013
ska and reggae
SKA AND REGGAE
:: Sejarah Musik Reggae ::
|
|||
Musik Reggae
Tahun 1968 banyak disebut sebagai
tahun kelahiran musik reggae. Sebenarnya tidak ada kejadian khusus yang
menjadi penanda awal muasalnya, kecuali peralihan selera musik
masyarakat Jamaika dari Ska dan Rocsteady, yang sempat populer di
kalangan muda pada paruh awal hingga akhir tahun 1960-an, pada irama
musik baru yang bertempo lebih lambat : reggae. Boleh jadi hingar bingar
dan tempo cepat Ska dan Rocksteady kurang mengena dengan kondisi sosial
dan ekonomi di Jamaika yang sedang penuh tekanan.
Kata “reggae” diduga berasal dari
pengucapan dalam logat Afrika dari kata “ragged” (gerak kagok–seperti
hentak badan pada orang yang menari dengan iringan musik ska atau
reggae). Irama musik reggae sendiri dipengaruhi elemen musik R&B
yang lahir di New Orleans, Soul, Rock, ritmik Afro-Caribean (Calypso,
Merengue, Rhumba) dan musik rakyat Jamaika yang disebut Mento, yang kaya
dengan irama Afrika. Irama musik yang banyak dianggap menjadi pendahulu
reggae adalah Ska dan Rocksteady, bentuk interpretasi musikal R&B
yang berkembang di Jamaika yang sarat dengan pengaruh musik
Afro-Amerika. Secara teknis dan musikal banyak eksplorasi yang dilakukan
musisi Ska, diantaranya cara mengocok gitar secara terbalik
(up-strokes) , memberi tekanan nada pada nada lemah (syncopated) dan
ketukan drum multi-ritmik yang kompleks.
Teknik para musisi Ska dan
Rocsteady dalam memainkan alat musik, banyak ditirukan oleh musisi
reggae. Namun tempo musiknya jauh lebih lambat dengan dentum bas dan
rhythm guitar lebih menonjol. Karakter vokal biasanya berat dengan pola
lagu seperti pepujian (chant), yang dipengaruhi pula irama tetabuhan,
cara menyanyi dan mistik dari Rastafari. Tempo musik yang lebih lambat,
pada saatnya mendukung penyampaian pesan melalui lirik lagu yang terkait
dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan sosial politik
humanistik dan universal.
Album “Catch A Fire” (1972) yang
diluncurkan Bob Marley and The Wailers dengan cepat melambungkan reggae
hingga ke luar Jamaika. Kepopuleran reggae di Amerika Serikat ditunjang
pula oleh film The Harder They Come (1973) dan dimainkannya irama reggae
oleh para pemusik kulit putih seperti Eric Clapton, Paul Simon, Lee
‘Scratch’ Perry dan UB40. Irama reggae pun kemudian mempengaruhi
aliran-aliran musik pada dekade setelahnya, sebut saja varian reggae hip
hop, reggae rock, blues, dan sebagainya.
Jamaika
Akar musikal reggae terkait erat
dengan tanah yang melahirkannya: Jamaika. Saat ditemukan oleh Columbus
pada abad ke-15, Jamaika adalah sebuah pulau yang dihuni oleh suku
Indian Arawak. Nama Jamaika sendiri berasal dari kosa kata Arawak
“xaymaca” yang berarti “pulau hutan dan air”. Kolonialisme Spanyol dan
Inggris pada abad ke-16 memunahkan suku Arawak, yang kemudian digantikan
oleh ribuan budak belian berkulit hitam dari daratan Afrika.
Budak-budak tersebut dipekerjakan pada industri gula dan perkebunan yang
bertebaran di sana. Sejarah kelam penindasan antar manusia pun dimulai
dan berlangsung hingga lebih dari dua abad. Baru pada tahun 1838 praktek
perbudakan dihapus, yang diikuti pula dengan melesunya perdagangan gula
dunia.
Di tengah kerja berat dan ancaman
penindasan, kaum budak Afrika memelihara keterikatan pada tanah
kelahiran mereka dengan mempertahankan tradisi. Mereka mengisahkan
kehidupan di Afrika dengan nyanyian (chant) dan bebunyian (drumming)
sederhana. Interaksi dengan kaum majikan yang berasal dari Eropa pun
membekaskan produk silang budaya yang akhirnya menjadi tradisi folk asli
Jamaika. Bila komunitas kulit hitam di Amerika atau Eropa dengan cepat
luntur identitas Afrika mereka, sebaliknya komunitas kulit hitam Jamaika
masih merasakan kedekatan dengan tanah leluhur.
Musik reggae sendiri pada awalnya
lahir dari jalanan Getho (perkampungan kaum rastafaria) di Kingson ibu
kota Jamaika. Inilah yang menyebabkan gaya rambut gimbal menghiasi para
musisi reggae awal dan lirik-lirik lagu reggae sarat dengan muatan
ajaran rastafari yakni kebebasan, perdamaian, dan keindahan alam, serta
gaya hidup bohemian. Masuknya reggae sebagai salah satu unsur musik
dunia yang juga mempengaruhi banyak musisi dunia lainnya, otomatis
mengakibatkan aliran musik satu ini menjadi barang konsumsi publik
dunia. Maka, gaya rambut gimbal atau dreadlock serta lirik-lirik ‘rasta’
dalam lagunya pun menjadi konsumsi publik. Dalam kata lain, dreadlock
dan ajaran rasta telah menjadi produksi pop, menjadi budaya pop, seiring
berkembangnya musik reggae sebagai sebuah musik pop.
Musik reggae, sebutan rastaman,
telah menjadi satu bentuk subkultur baru di negeri ini, di mana
dengannya anak muda menentukan dan menggolongkan dirinya. Di sini, musik
reggae menjadi penting sebagai sebuah selera, dan rastaman menjadi
sebuah identitas komunal kelompok social tertentu. Tinggal bagaimana
para pengamat social dan juga para anggota komunitas itu memahami diri
dan kultur yang dipilihnya, agar tidak terjadi penafsiran keliru yang
berbahaya bagi mereka. Penggunaan ganja adalah salah satu contohnya, di
mana reggae tidak identik dengan ganja serta rastafarianisme pun
bukanlah sebuah komunitas para penghisap ganja.
Sebuah lagu dari “Peter Tosh”
(nama aslinya Peter McIntosh), pentolan The Wairles yang akhirnya
bersolo karier. Dalam lagu ini, Peter Tosh menyatakan dukungannya dan
tuntutannya untuk melegalkan ganja. Karena lagu ini, ia sempat ditangkap
dan disiksa polisi Jamaika.
Menurut sejarah Jamaica, budak
yang membawa drum dari Africa disebut “Burru” yang jadi bagian aransemen
lagu yang disebut “talking drums” (drum yang bicara) yang asli dari
Africa Barat. “Jonkanoo” adalah musik budaya campuran Afrika, Eropa dan
Jamaika yang terdiri dari permainan drum, rattle (alat musik berderik)
dan conch tiup. Acara ini muncul saat natal dilengkapi penari topeng.
Jonkanoos pada awalnya adalah tarian para petani, yang belakangan baru
disadari bahwa sebenarnya mereka berkomunikasi dengan drum dan conch
itu. Tahun berikutnya, Calypso dari Trinidad & Tobago datang membawa
Samba yang berasal dari Amerika Tengah dan diperkenalkan ke orang -
orang Jamaika untuk membentuk sebuah campuran baru yang disebut Mento.
Mento sendiri adalah musik sederhana dengan lirik lucu diiringi gitar,
banjo, tambourine, shaker, scraper dan rumba atau kotak bass. Bentuk ini
kemudian populer pada tahun 20 dan 30an dan merupakan bentuk musik
Jamaika pertama yang menarik perhatian seluruh pulaunya. Saat ini Mento
masih bisa dinikmati sajian turisme. SKA yang sudah muncul pada tahun 40
- 50an sebenarnya disebutkan oleh History of Jamaican Music,
dipengaruhi oleh Swing, Rythym & Blues dari Amrik. SKA sebenarnya
adalah suara big band dengan aransemen horn (alat tiup), piano, dan
ketukan cepat “bop”. Ska kemudian dengan mudah beralih dan menghasilkan
bentuk tarian “skankin” pad awal 60an. Bintang Jamaica awal antara lain
Byron Lee and the Dragonaires yang dibentuk pada 1956 yang kemudian
dianggap sebagai pencipta “ska”. Perkembangan Ska yang kemudian
melambatkan temponya pada pertengahan 60an memunculkan “Rock Steady”
yang punta tune bass berat dan dipopulerkan oleh Leroy Sibbles dari
group Heptones dan menjadi musik dance Jamaika pertama di 60an.
“Reggae & Rasta”
Bob Marley tentunya adalah bimtang
musik “dunia ketiga” pertama yang jadi penyanyi group Bob Marley &
The Wailers dan berhasil memperkenalkan reggae lebih universal. Meskipun
demikian, reggae dianggap banyak orang sebagai peninggalan King of
Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley. Ditambah lagi dengan hadirnya
“The Harder they Come” pada tahun 1973, Reggae tambah dikenal banyak
orang. Meninggalnya Bob Marley kemudian memang membawa kesedihan besar
buat dunia, namun penerusnya seperti Freddie McGregor, Dennis Brown,
Garnett Silk, Marcia Fiffths dan Rita Marley serta beberapa kerabat
keluarga Marley bermunculan. Rasta adalah jelas pembentuk musik Reggae
yang dijadikan senjata oleh Bob Marley untuk menyebarkan Rasta keseluruh
dunia. Musik yang luar biasa ini tumbuh dari ska yang menjadi elemen
style American R&B dan Carribean. Beberapa pendapat menyatakan juga
ada pengaruh : folk music, musik gereja Pocomania, Band jonkanoo,
upacara - upacara petani, lagu kerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi
adalah bentuk musik paling alami yang sering dimainkan pada saat
pertemuan - pertemuan Rasta, menggunakan 3 drum tangan (bass, funde dan
repeater : contoh ada di Mystic Revelation of Rastafari). Akar reggae
sendiri selalu menyelami tema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller),
budak di Babylon, Haile Selassie (semacam manusia dewa) dan harapan
kembalinya Afrika. Setelah Jamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan
pemerintahan dan pergerakan Black Power di US kemudian mendorong
bangkitnya Rasta. Berbagai kejadian monumentalpun terjadi seiring
perkembangan ini.
“Apa sih Reggae”
Reggae sendiri adalah kombinasi
dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan Blues serta folk (lagu
rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas menunjukkan keaslian Jamaika
dan memasukkan ketukan putus - putus tersendiri, strumming gitar ke arah
atas, pola vokal yang ‘berkotbah’ dan lirik yang masih seputar tradisi
religius Rastafari. Meski banyak keuntungan komersial yang sudah didapat
dari reggae, Babylon (Jamaika), pemerintah yang ketat seringkali
dianggap membatasi gerak namun bukan aspek politis Rastafarinya.
“Reg-ay” bisa dibilang muncul dari anggapan bahwa reggae adalah style
musik Jamaika yang berdasar musik soul Amerika namun dengan ritem yang
‘dibalik’ dan jalinan bass yang menonjol. Tema yang diangkat emang
sering sekitar Rastafari, protes politik, dan rudie (pahlawan hooligan).
Bentuk yang ada sebelumnya (ska & rocksteady) kelihatan lebih kuat
pengaruh musik Afrika - Amerika-nya walaupun permainan gitarnya juga
mengisi ‘lubang - lubang’ iringan yang kosong serta drum yang kompleks.
Di Reggae kontemporer, permainan drum diambil dari ritual Rastafarian
yang cenderung mistis dan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem
dan bertitik berat pada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi.
“Tidak asli Jamaika”
Reggae memang adalah musik unik
bagi Jamaika, ironisnya akarnya berasal dari New Orleans R&B. Nenek
moyang terdekatnya, ska berasal berasal dari New Orleans R&B yang
didengar para musisi Jamaika dari siaran radio Amrik lewat radio
transistor mereka. Dengan berpedoman pada iringan gitar pas - pasan dan
putus - putusadalah interprestasi mereka akan R&B dan mampu jadi
populer di tahun 60an. Selanjutnya semasa musim panas yang terik,
merekapun kepanasan kalo musti mainin ska plus tarinya, hasilnya lagunya
diperlambat dan lahirlah Reggae. Sejak itu, Reggae terbukti bisa jadi
sekuat Blues dan memiliki kekuatan interprestasi yang juga bisa meminjam
dari Rocksteady (dulu) dan bahkan musik Rock (sekarang). Musik Afrika
pada dasarnya ada di kehidupan sehari-hari, baik itu di jalan, bus,
tempat umum, tempat kerja ato rumah yang jadi semacam semangat saat
kondisi sulit dan mampu memberikan kekuatan dan pesan tersendiri.
Hasilnya, Reggae musik bukan cuma memberikan relaksasi, tapi juga
membawa pesan cinta, damai, kesatuan dan keseimbangan serta mampu
mengendurkan ketegangan.
“It’s Influences”
Saat rekaman Jamaika telah
tersebar ke seluruh dunia, sulit rasanya menyebutkan berapa banyak genre
musik popular sebesar Reggae selama dua dekade. Hits - hits Reggae
bahkan kemudian telah dikuasai oleh bintang Rock asli mulai Eric Clapton
sampai Stones hingga Clash dan Fugees. Disamping itu, Reggae juga
dianggap banyak mempengaruhi pesona tari dunia tersendiri. Budaya
‘Dancehall’ Jamaika yang menonjol plus sound system megawatt, rekaman
yang eksklusif, iringan drum dan bass, dan lantunan rap dengan
iringannya telah menjadi budaya tari dan tampilan yang luar
biasa.Inovasi Reggae lainnya adalah Dub remix yang sudah diasimilasi
menjadi musik populer lainnya lebih luas lagi.
|
apa sih reggae?
"Apa sih Reggae"
Reggae
sendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan
Blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas
menunjukkan keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus - putus
tersendiri, strumming gitar ke arah atas, pola vokal yang 'berkotbah'
dan lirik yang masih seputar tradisi religius Rastafari. Meski banyak
keuntungan komersial yang sudah didapat dari reggae, Babylon (Jamaika),
pemerintah yang ketat seringkali dianggap membatasi gerak namun bukan
aspek politis Rastafarinya. "Reg-ay" bisa dibilang muncul dari anggapan
bahwa reggae adalah style musik Jamaika yang berdasar musik soul
Amerika namun dengan ritem yang 'dibalik' dan jalinan bass yang
menonjol. Tema yang diangkat emang sering sekitar Rastafari, protes
politik, dan rudie (pahlawan hooligan). Bentuk yang ada sebelumnya (ska
& rocksteady) kelihatan lebih kuat pengaruh musik Afrika -
Amerika-nya walaupun permainan gitarnya juga mengisi 'lubang - lubang'
iringan yang kosong serta drum yang kompleks. Di Reggae kontemporer,
permainan drum diambil dari ritual Rastafarian yang cenderung mistis
dan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem dan bertitik berat
pada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi.
Reggae
sendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan
Blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas
menunjukkan keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus - putus
tersendiri, strumming gitar ke arah atas, pola vokal yang 'berkotbah'
dan lirik yang masih seputar tradisi religius Rastafari. Meski banyak
keuntungan komersial yang sudah didapat dari reggae, Babylon (Jamaika),
pemerintah yang ketat seringkali dianggap membatasi gerak namun bukan
aspek politis Rastafarinya. "Reg-ay" bisa dibilang muncul dari anggapan
bahwa reggae adalah style musik Jamaika yang berdasar musik soul
Amerika namun dengan ritem yang 'dibalik' dan jalinan bass yang
menonjol. Tema yang diangkat emang sering sekitar Rastafari, protes
politik, dan rudie (pahlawan hooligan). Bentuk yang ada sebelumnya (ska
& rocksteady) kelihatan lebih kuat pengaruh musik Afrika -
Amerika-nya walaupun permainan gitarnya juga mengisi 'lubang - lubang'
iringan yang kosong serta drum yang kompleks. Di Reggae kontemporer,
permainan drum diambil dari ritual Rastafarian yang cenderung mistis
dan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem dan bertitik berat
pada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi.
regae and rasta
"Reggae N Rasta"
Bob
Marley tentunya adalah bintang musik "dunia ketiga" pertama yang jadi
penyanyi group Bob Marley & The Wailers dan berhasil memperkenalkan
reggae lebih universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orang
sebagai peninggalan King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley.
Ditambah lagi dengan hadirnya "The Harder they Come" pada tahun 1973,
Reggae tambah dikenal banyak orang. Meninggalnya Bob Marley kemudian
memang membawa kesedihan besar buat dunia, namun penerusnya seperti
Freddie McGregor, Dennis Brown, Garnett Silk, Marcia Fiffths dan Rita
Marley serta beberapa kerabat keluarga Marley bermunculan. Rasta adalah
jelas pembentuk musik Reggae yang dijadikan senjata oleh Bob Marley
untuk menyebarkan Rasta keseluruh dunia. Musik yang luar biasa ini
tumbuh dari ska yang menjadi elemen style American R&B dan
Carribean. Beberapa pendapat menyatakan juga ada pengaruh : folk music,
musik gereja Pocomania, Band jonkanoo, upacara - upacara petani, lagu
kerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi adalah bentuk musik paling
alami yang sering dimainkan pada saat pertemuan - pertemuan Rasta,
menggunakan 3 drum tangan (bass, funde dan repeater : contoh ada di
Mystic Revelation of Rastafari). Akar reggae sendiri selalu menyelami
tema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller), budak di Babylon, Haile
Selassie (semacam manusia dewa) dan harapan kembalinya Afrika. Setelah
Jamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan pemerintahan dan pergerakan
Black Power di US kemudian mendorong bangkitnya Rasta. Berbagai
kejadian monumentalpun terjadi seiring perkembangan ini.
Bob
Marley tentunya adalah bintang musik "dunia ketiga" pertama yang jadi
penyanyi group Bob Marley & The Wailers dan berhasil memperkenalkan
reggae lebih universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orang
sebagai peninggalan King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley.
Ditambah lagi dengan hadirnya "The Harder they Come" pada tahun 1973,
Reggae tambah dikenal banyak orang. Meninggalnya Bob Marley kemudian
memang membawa kesedihan besar buat dunia, namun penerusnya seperti
Freddie McGregor, Dennis Brown, Garnett Silk, Marcia Fiffths dan Rita
Marley serta beberapa kerabat keluarga Marley bermunculan. Rasta adalah
jelas pembentuk musik Reggae yang dijadikan senjata oleh Bob Marley
untuk menyebarkan Rasta keseluruh dunia. Musik yang luar biasa ini
tumbuh dari ska yang menjadi elemen style American R&B dan
Carribean. Beberapa pendapat menyatakan juga ada pengaruh : folk music,
musik gereja Pocomania, Band jonkanoo, upacara - upacara petani, lagu
kerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi adalah bentuk musik paling
alami yang sering dimainkan pada saat pertemuan - pertemuan Rasta,
menggunakan 3 drum tangan (bass, funde dan repeater : contoh ada di
Mystic Revelation of Rastafari). Akar reggae sendiri selalu menyelami
tema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller), budak di Babylon, Haile
Selassie (semacam manusia dewa) dan harapan kembalinya Afrika. Setelah
Jamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan pemerintahan dan pergerakan
Black Power di US kemudian mendorong bangkitnya Rasta. Berbagai
kejadian monumentalpun terjadi seiring perkembangan ini.
steven and coconut
STEVEN AND COCONU TREEZ
Sejarah Steven & Coconu Treez
Steven & coconut Treez adalah salah satu group band reggae Indonesia yang masih eksis dan bisa bertahan ditengah menjamurnya band band percintaan. Beranggotakan Steven*vocal yanga mantan vocalis band scope dan sempat menelurkan tiga album, A ray* gitar, Teguh*gitar, Rival*bass, Iwan*keyboard, alm Tedy*perkusi, Aci*drum maju terus bersaing di pasar tanpa ada saingan. Kehadiran Steven and The Coconut Trees ternyata mendapat sambutan positive. Maklum aja, emang enggak banyak band yang main reggae kan. Hasilnya? “Dari jualan kaset, lumayan lah, cukup buat hura-hura setahun,” ujar Steven seraya tergelak.
Steven & Coconut treez maju meneruskan perjuangan musisi pendahulunya reagge imanez, malah di album ketiga Steven mengeluarkan singgle kedua mereka lagu yang diciptakan alm Imanez “lagu santai” karna memang reagge emang terkenal buat lagu nyantai.
Di tahun kemaren band ini juga kehilangan pemain perkusi mereka tedy karena sakit paru paru yang diidapnya.
Dengan musik yang easy listening dan komposisi lirik yang merakyat yang sering didengar dalam kehidupan sehari hari band ini tetap bisa eksis diblantika musik Indonesia.
skamigo
skamigo
Sing, Dance and Skankin : Skamigo
Efek Migo dan Mojo
Siapa
bilang cewe-cewek nggak bisa eksis di dunia Ska? Via (vokal), Dyra
(Gitar) dan Mary (bass) adalah sebagian dari mereka yang menunjukan
eksistensi kaum cewek didunia Ska. Lewat band yang bernama Skamigo
mereka menggebrak dunia Ska dengan gaya rocksteady yang dibawakannya.
“Jadi
Skamigo tuh ada karena kita pengen bikin sesuatu yang beda buat
ngewarnain Ska disini. makanya kita pake beberapa personil cewek tapi
mereka nggak cuma pajangan lah! Mereka semua emang bisa dan suka Ska
juga” cerita Iyai salah satu pencetus Skamigo
Walaupun
termasuk band baru di peredaran Ska Bandung, nama Skamigo udah mulai di
perhitungkan sebagai pendatang baru yang menghebohkan. Gimana nggak
menghebohkan selain beberapa personilnya yang terdiri dari cewek-cewek
muda, ternyata sebagian personil lainnya emang udah punya nama di
deretan Ska bandung seperti Iyay (Gitar), Apink (Saxophone), Ndik
(trombone) dan Ferdi (trumpet) yang kemudian ditendem oleh Iwan.
Nama Skamigo berasal kata migo
yang berasal dari bahasa keseharian anak-anak Bandung buat menyatakan
kesiapan. Disetiap aksi panggungnya Skamigo selalu menunjukan interaksi
dengan penonton mereka. Bila Via sang vokalis meneriakan nama “Skamigo”
maka penonton akan menjawabnya dengan teriakan “Mojo”. Nggak tau apa
arti kata-kata tersebut, tapi yang pasti setiap kata-kata itu muncul
maka keadaan langsung riuh dan ramai.
Walaupun beberapa orang bilang ini cuma band side project
dari beberapa pihak tapi Skamigo berani menunjukan kalau mereka serius
di jalur ini. Oke deh kalau gitu kita siap untuk Skankin bersama kalian!
FULL RESPECT @ Hotel Imperium-The Club : Jl. Dr.Rum, Bandung February 18 2011
AsiaAfrikaSoundSystem, Hanz Cafe, Cigadung, Bandung, February 25 2011
Sound Attack, Yon Armed IV, Cimahi, Maret 14 2011
bob marley
Sejarah Bob Marley dan Musik Reggae
48 Votes
SEJARAH BOB MARLEY
Terlahir dengan nama Robert Nesta Marley pada Februari 1945 di St.
Ann, Jamaika, Bob Marley berayahkan seorang kulit putih dan ibu kulit
hitam. Pada tahun 1950-an Bob beserta keluarganya pindah ke ibu kota
Jamaika, Kingston. Di kota inilah obsesinya terhadap musik sebagai
profesi menemukan pelampiasan. Waktu itu Bob Marley banyak mendengarkan
musik R&B dan soul, yang kemudian hari menjadi inspirasi irama
reggae, melalui siaran radio Amerika. Selain itu di jalanan Kingston dia
menikmati hentakan irama Ska dan Steadybeat dan kemudian mencoba
memainkannya sendiri di studio-studio musik kecil di Kingston.Bersama Peter McIntosh dan Bunny Livingston, Bob membentuk The Wailing Wailers yang mengeluarkan album perdana di tahun 1963 dengan hit “Simmer Down”. Lirik lagu mereka banyak berkisah tentang “rude bwai” (rude boy), anak-anak muda yang mencari identitas diri dengan menjadi berandalan di jalanan Kingston. The Wailing Wailers bubar pada pertengahan 1960-an dan sempat membuat penggagasnya patah arang hingga memutuskan untuk berkelana di Amerika. Pada bulan April 1966 Bob kembali ke Jamaika, bertepatan dengan kunjungan HIM Haile Selassie I —raja Ethiopia– ke Jamaika untuk bertemu penganut Rastafari. Kharisma sang raja membawa Bob menjadi penghayat ajaran Rastafari pada tahun 1967, dan bersama The Wailer, band barunya yang dibentuk setahun kemudian bersama dua personil lawas Mc Intosh dan Livingston, dia menyuarakan nilai-nilai ajaran Rasta melalui reggae. Penganut Rastafari lantas menganggap Bob menjalankan peran profetik sebagaimana para nabi, menyebarkan inspirasi dan nilai Rasta melalui lagu-lagunya.
The Wailers bubar di tahun 1971, namun Bob segera membentuk band baru bernama Bob Marley and The Wailers. Tahun 1972 album Catch A Fire diluncurkan. Menyusul kemudian Burning (1973–berisi hits “Get Up, Stand Up” dan “ I Shot the Sheriff” yang dipopulerkan Eric Clapton), Natty Dread (1975), Rastaman Vibration (1976) dan Uprising (1981) yang makin memantapkan reggae sebagai musik mainstream dengan Bob Marley sebagai ikonnya.
Pada tahun 1978, Bob Marley menerima Medali Perdamaian dari PBB sebagai penghargaan atas upayanya mempromosikan perdamaian melalui lagu-lagunya. Sayang, kanker mengakhiri hidupnya pada 11 Mei 1981 saat usia 36 tahun di ranjang rumah sakit Miami, AS, seusai menggelar konser internasional di Jerman. Sang Nabi kaum Rasta telah berpulang, namun inspirasi humanistiknya tetap mengalun sepanjang zaman.
One Love! One Heart!
Lets get together and feel all right.
Hear the children cryin (One Love!);
Hear the children cryin (One Heart!)
(One Love / People Get Ready)
DreadlockLets get together and feel all right.
Hear the children cryin (One Love!);
Hear the children cryin (One Heart!)
(One Love / People Get Ready)
Selain Bob Marley dan Jamaika, rambut gimbal atau lazim disebut “dreadlocks” menjadi titik perhatian dalam fenomena reggae. Saat ini dreadlock selalu diidentikkan dengan musik reggae, sehingga secara kaprah orang menganggap bahwa para pemusik reggae yang melahirkan gaya rambut bersilang-belit (locks) itu. Padahal jauh sebelum menjadi gaya, rambut gimbal telah menyusuri sejarah panjang.
Konon, rambut gimbal sudah dikenal sejak tahun 2500 SM. Sosok Tutankhamen, seorang fir’aun dari masa Mesir Kuno, digambarkan memelihara rambut gimbal. Demikian juga Dewa Shiwa dalam agama Hindu. Secara kultural, sejak beratus tahun yang lalu banyak suku asli di Afrika, Australia dan New Guinea yang dikenal dengan rambut gimbalnya. Di daerah Dieng, Wonosobo hingga kini masih tersisa adat memelihara rambut gimbal para balita sebagai ungkapan spiritualitas tradisional.
Membiarkan rambut tumbuh memanjang tanpa perawatan, sehingga akhirnya saling membelit membentuk gimbal, memang telah menjadi bagian praktek gerakan-gerakan spiritualitas di kebudayaan Barat maupun Timur. Kaum Nazarit di Barat, dan para penganut Yogi, Gyani dan Tapasvi dari segala sekte di India, memiliki rambut gimbal yang dimaksudkan sebagai pengingkaran pada penampilan fisik yang fana, menjadi bagian dari jalan spiritual yang mereka tempuh. Selain itu ada kepercayaan bahwa rambut gimbal membantu meningkatkan daya tahan tubuh, kekuatan mental-spiritual dan supernatural. Keyakinan tersebut dilatari kepercayaan bahwa energi mental dan spiritual manusia keluar melalui ubun-ubun dan rambut, sehingga ketika rambut terkunci belitan maka energi itu akan tertahan dalam tubuh.
Seiring dimulainya masa industrial pada abad ke-19, rambut gimbal mulai sulit diketemukan di daerah Barat. Sampai ketika pada tahun 1914 Marcus Garvey memperkenalkan gerakan religi dan penyadaran identitas kulit hitam lewat UNIA, aspek spiritualitas rambut gimbal dalam agama Hindu dan kaum tribal Afrika diadopsi oleh pengikut gerakan ini. Mereka menyebut diri sebagai kaum “Dread” untuk menyatakan bahwa mereka memiliki rasa gentar dan hormat (dread) pada Tuhan. Rambut gimbal para Dread iniah yang memunculkan istilah dreadlocks—tatanan rambut para Dread. Saat Rastafarianisme menjadi religi yang dikukuhi kelompok ini pada tahun 1930-an, dreadlocks juga menjelma menjadi simbolisasi sosial Rasta (pengikut ajaran Rastafari).
Simbolisasi ini kental terlihat ketika pada tahun 1930-an Jamaika mengalami gejolak sosial dan politik. Kelompok Rasta merasa tidak puas dengan kondisi sosial dan pemerintah yang ada, lantas membentuk masyarakat tersendiri yang tinggal di tenda-tenda yang didirikan diantara semak belukar. Mereka memiliki tatanan nilai dan praktek keagamaan tersendiri, termasuk memelihara rambut gimbal. Dreadlocks juga mereka praktekkan sebagai pembeda dari para “baldhead” (sebutan untuk orang kulit putih berambut pirang), yang mereka golongkan sebagai kaum Babylon—istilah untuk penguasa penindas. Pertengahan tahun 1960-an perkemahan kelompok Rasta ditutup dan mereka dipindahkan ke daerah Kingston, seperti di kota Trench Town dan Greenwich, tempat dimana musik reggae lahir pada tahun 1968.
Ketika musik reggae memasuki arus besar musik dunia pada akhir tahun 1970-an, tak pelak lagi sosok Bob Marley dan rambut gimbalnya menjadi ikon baru yang dipuja-puja. Dreadlock dengan segera menjadi sebuah trend baru dalam tata rambut dan cenderung lepas dari nilai spiritualitasnya. Apalagi ketika pada tahun 1990-an, dreadlocks mewarnai penampilan para musisi rock dan menjadi bagian dari fashion dunia. Dreadlock yang biasanya membutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk terbentuk, sejak saat itu bisa dibuat oleh salon-salon rambut hanya dalam lima jam! Aneka gaya dreadlock pun ditawarkan, termasuk rambut aneka warna dan “dread perms” alias gaya dreadlock yang permanen.
Meski cenderung lebih identik dengan fashion, secara mendasar dreadlock tetap menjadi bentuk ungkap semangat anti kekerasan, anti kemapanan dan solidaritas untuk kalangan minoritas tertindas.
SEJARAH MUSIK REGGAE
“Musik Jamaica Pendahulu”
Menurut
sejarah Jamaica, budak yang membawa drum dari Africa disebut “Burru”
yang jadi bagian aransemen lagu yang disebut “talking drums” (drum yang
bicara) yang asli dari Africa Barat. “Jonkanoo” adalah musik budaya
campuran Afrika, Eropa dan Jamaika yang terdiri dari permainan drum,
rattle (alat musik berderik) dan conch tiup. Acara ini muncul saat
natal dilengkapi penari topeng. Jonkanoos pada awalnya adalah tarian
para petani, yang belakangan baru disadari bahwa sebenarnya mereka
berkomunikasi dengan drum dan conch itu. Tahun berikutnya, Calypso dari
Trinidad & Tobago datang membawa Samba yang berasal dari Amerika
Tengah dan diperkenalkan ke orang – orang Jamaika untuk membentuk
sebuah campuran baru yang disebut Mento. Mento sendiri adalah musik
sederhana dengan lirik lucu diiringi gitar, banjo, tambourine, shaker,
scraper dan rumba atau kotak bass. Bentuk ini kemudian populer pada
tahun 20 dan 30an dan merupakan bentuk musik Jamaika pertama yang
menarik perhatian seluruh pulaunya. Saat ini Mento masih bisa dinikmati
sajian turisme. SKA yang sudah muncul pada tahun 40 – 50an sebenarnya
disebutkan oleh History of Jamaican Music, dipengaruhi oleh Swing,
Rythym & Blues dari Amrik. SKA sebenarnya adalah suara big band
dengan aransemen horn (alat tiup), piano, dan ketukan cepat “bop”. Ska
kemudian dengan mudah beralih dan menghasilkan bentuk tarian “skankin”
pad awal 60an. Bintang Jamaica awal antara lain Byron Lee and the
Dragonaires yang dibentuk pada 1956 yang kemudian dianggap sebagai
pencipta “ska”. Perkembangan Ska yang kemudian melambatkan temponya
pada pertengahan 60an memunculkan “Rock Steady” yang punta tune bass
berat dan dipopulerkan oleh Leroy Sibbles dari group Heptones dan
menjadi musik dance Jamaika pertama di 60an.
sejarah Jamaica, budak yang membawa drum dari Africa disebut “Burru”
yang jadi bagian aransemen lagu yang disebut “talking drums” (drum yang
bicara) yang asli dari Africa Barat. “Jonkanoo” adalah musik budaya
campuran Afrika, Eropa dan Jamaika yang terdiri dari permainan drum,
rattle (alat musik berderik) dan conch tiup. Acara ini muncul saat
natal dilengkapi penari topeng. Jonkanoos pada awalnya adalah tarian
para petani, yang belakangan baru disadari bahwa sebenarnya mereka
berkomunikasi dengan drum dan conch itu. Tahun berikutnya, Calypso dari
Trinidad & Tobago datang membawa Samba yang berasal dari Amerika
Tengah dan diperkenalkan ke orang – orang Jamaika untuk membentuk
sebuah campuran baru yang disebut Mento. Mento sendiri adalah musik
sederhana dengan lirik lucu diiringi gitar, banjo, tambourine, shaker,
scraper dan rumba atau kotak bass. Bentuk ini kemudian populer pada
tahun 20 dan 30an dan merupakan bentuk musik Jamaika pertama yang
menarik perhatian seluruh pulaunya. Saat ini Mento masih bisa dinikmati
sajian turisme. SKA yang sudah muncul pada tahun 40 – 50an sebenarnya
disebutkan oleh History of Jamaican Music, dipengaruhi oleh Swing,
Rythym & Blues dari Amrik. SKA sebenarnya adalah suara big band
dengan aransemen horn (alat tiup), piano, dan ketukan cepat “bop”. Ska
kemudian dengan mudah beralih dan menghasilkan bentuk tarian “skankin”
pad awal 60an. Bintang Jamaica awal antara lain Byron Lee and the
Dragonaires yang dibentuk pada 1956 yang kemudian dianggap sebagai
pencipta “ska”. Perkembangan Ska yang kemudian melambatkan temponya
pada pertengahan 60an memunculkan “Rock Steady” yang punta tune bass
berat dan dipopulerkan oleh Leroy Sibbles dari group Heptones dan
menjadi musik dance Jamaika pertama di 60an.
“Reggae N Rasta”
BobMarley tentunya adalah bintang musik “dunia ketiga” pertama yang jadi
penyanyi group Bob Marley & The Wailers dan berhasil memperkenalkan
reggae lebih universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orang
sebagai peninggalan King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley.
Ditambah lagi dengan hadirnya “The Harder they Come” pada tahun 1973,
Reggae tambah dikenal banyak orang. Meninggalnya Bob Marley kemudian
memang membawa kesedihan besar buat dunia, namun penerusnya seperti
Freddie McGregor, Dennis Brown, Garnett Silk, Marcia Fiffths dan Rita
Marley serta beberapa kerabat keluarga Marley bermunculan. Rasta adalah
jelas pembentuk musik Reggae yang dijadikan senjata oleh Bob Marley
untuk menyebarkan Rasta keseluruh dunia. Musik yang luar biasa ini
tumbuh dari ska yang menjadi elemen style American R&B dan
Carribean. Beberapa pendapat menyatakan juga ada pengaruh : folk music,
musik gereja Pocomania, Band jonkanoo, upacara – upacara petani, lagu
kerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi adalah bentuk musik paling
alami yang sering dimainkan pada saat pertemuan – pertemuan Rasta,
menggunakan 3 drum tangan (bass, funde dan repeater : contoh ada di
Mystic Revelation of Rastafari). Akar reggae sendiri selalu menyelami
tema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller), budak di Babylon, Haile
Selassie (semacam manusia dewa) dan harapan kembalinya Afrika. Setelah
Jamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan pemerintahan dan pergerakan
Black Power di US kemudian mendorong bangkitnya Rasta. Berbagai
kejadian monumentalpun terjadi seiring perkembangan ini.
“Apa sih Reggae”
Reggaesendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan
Blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas
menunjukkan keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus – putus
tersendiri, strumming gitar ke arah atas, pola vokal yang ‘berkotbah’
dan lirik yang masih seputar tradisi religius Rastafari. Meski banyak
keuntungan komersial yang sudah didapat dari reggae, Babylon (Jamaika),
pemerintah yang ketat seringkali dianggap membatasi gerak namun bukan
aspek politis Rastafarinya. “Reg-ay” bisa dibilang muncul dari anggapan
bahwa reggae adalah style musik Jamaika yang berdasar musik soul
Amerika namun dengan ritem yang ‘dibalik’ dan jalinan bass yang
menonjol. Tema yang diangkat emang sering sekitar Rastafari, protes
politik, dan rudie (pahlawan hooligan). Bentuk yang ada sebelumnya (ska
& rocksteady) kelihatan lebih kuat pengaruh musik Afrika -
Amerika-nya walaupun permainan gitarnya juga mengisi ‘lubang – lubang’
iringan yang kosong serta drum yang kompleks. Di Reggae kontemporer,
permainan drum diambil dari ritual Rastafarian yang cenderung mistis
dan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem dan bertitik berat
pada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi.
“Ngga asli Jamaika lho!”
Reggaememang adalah musik unik bagi Jamaika, ironisnya akarnya berasal dari
New Orleans R&B. Nenek moyang terdekatnya, ska berasal berasal dari
New Orleans R&B yang didengar para musisi Jamaika dari siaran radio
Amrik lewat radio transistor mereka. Dengan berpedoman pada iringan
gitar pas – pasan dan putus – putusadalah interprestasi mereka akan
R&B dan mampu jadi populer di tahun 60an. Selanjutnya semasa musim
panas yang terik, merekapun kepanasan kalo musti mainin ska plus
tarinya, hasilnya lagunya diperlambat dan lahirlah Reggae. Sejak itu,
Reggae terbukti bisa jadi sekuat Blues dan memiliki kekuatan
interprestasi yang juga bisa meminjam dari Rocksteady (dulu) dan bahkan
musik Rock (sekarang). Musik Afrika pada dasarnya ada di kehidupan
sehari-hari, baik itu di jalan, bus, tempat umum, tempat kerja ato
rumah yang jadi semacam semangat saat kondisi sulit dan mampu
memberikan kekuatan dan pesan tersendiri. Hasilnya, Reggae musik bukan
cuma memberikan relaksasi, tapi juga membawa pesan cinta, damai,
kesatuan dan keseimbangan serta mampu mengendurkan ketegangan.
“It’s Influences”
Saatrekaman Jamaika telah tersebar ke seluruh dunia, sulit rasanya
menyebutkan berapa banyak genre musik popular sebesar Reggae selama dua
dekade. Hits – hits Reggae bahkan kemudian telah dikuasai oleh bintang
Rock asli mulai Eric Clapton sampai Stones hingga Clash dan Fugees.
Disamping itu, Reggae juga dianggap banyak mempengaruhi pesona tari
dunia tersendiri. Budaya ‘Dancehall’ Jamaika yang menonjol plus sound
system megawatt, rekaman yang eksklusif, iringan drum dan bass, dan
lantunan rap dengan iringannya telah menjadi budaya tari dan tampilan
yang luar biasa. Inovasi Reggae lainnya adalah Dub remix yang sudah
diasimilasi menjadi musik populer lainnya lebih luas lagi.
Langganan:
Postingan (Atom)